Si Mental Secret Admirer

Pagi hari ini, diriku yang biasa ditemani dengan matahari yang sangat cerah, kali ini ku ditemani dengan hujan deras yang tak tahu kapan akan berhenti. Terlalu awal untuk menangis, wahai bumi.

Keinginan untuk melewati masa sulit ini sangatlah besar, tapi kau menjadi penghambat ku untuk pergi, wahai memori masa lalu. 

.

Ketika seseorang sudah tidak peduli dengannya, dan seseorang duduk di pojokkan kamar sedang menangisi keacuhan nya. Mereka tidak sadar, jika ada seseorang lagi yang sedang terbaring ditempat tidurnya dan berpikir "Kenapa ini bisa terjadi?"

Disaat kamu merasa dikecewakan oleh seseorang karena harapannya, sebenarnya kamu pun telah mengecewakan orang lain yang dia tidak muncul secara langsung didepanmu, tapi ada dibelakangmu dan ia selalu berharap kau ada disisinya, mengkhawatirkan mu setiap saat, yang senang ketika kamu tertawa, dan mencoba menghiburmu ketika kamu sedang bersedih.

Jelas sekali aku terlalu salah untuk mengharapkanmu. dan aku terlalu terlambat untuk menyadari bahwa hal-hal yang kulakukan selama itu adalah hal yang sia-sia karena mungkin perbuatan bodohmu itu. Penyesalan yang secara instan ada didalam pikiranku, telah membuat luka yang dalam di hati. Tak ada tempat untuk seseorang dengan julukan "Si Mental Secret Admirer" . berlari di jalan yang tak ada ujungnya dan kemudian tersesat.

Memang pantas aku diperlakukan seperti ini. Saatnya kau menganggap diriku ini tak ada. Aku tidak bisa berbuat apapun lagi untukmu, wahai kamu yang tetap mengejar cinta dari orang itu meskipun disakiti terus-menerus.